Banyak yang mengatakan bahwa jatuh
cinta itu adalah sesuatu yang begitu indah. Banyak dari mereka yang
menggambarkan berbagai warna ketika cinta itu datang dan kemudian menyebarkannya ke
berbagai sudut ruangan lingkungannya,, bergerak terus seiring gerakan hati yang
dituntun menuju tempat yang terindah yang tidak pernah dapat diprediksikan
kapan akan berhenti untuk berkarya ….
Aku sudah berjuang keras untuk
membenarkan prinsip yang terpatri di suatu habitat yang disebut ‘normal’.
Segala kerikil dan pasir kusingkirkan demi menemukan tempat, dimana aku dapat
melukiskan dengan halus segala keindahan yang mereka deklarasikan. Tapi tetap
saja… tiada yang berubah, aku menemukan warna itu tetap kabur... aku mengulang
kembali, menghapusnya dan melukiskan kembali dengan pertimbangan dan ukuran yang
kuanggap tepat.. namun, sama. Aku tetap tidak menemukan warna pelangi yang
menghiasi langitku. Kelabu, kabur, tidak jelas,,, ini yang dapat kugambarkan…
Alex mungkin bukan seorang sahabat
yang baik. Dirinya terlalu sering menganggapku kecil dalam segala hal. Sikapnya
seringkali membuatku seolah terperangkap menjadi sebuah titik diantara
bangunan-bangunan besar. Mungkin aku terlalu berlebihan dalam menggambarkan
betapa mudahnya dia meruntuhkan tembok yang telah kubangun bertahun-tahun
sebagai kebanggaanku..kini semuanya hancur menjadi puing-puing ketika aku
bersamanya…
Sering aku membenci angin yang membawa suaranya kepadaku, sering aku menyalahkan cahaya yang memperlihatkan dirinya dengan jelas di hadapanku…
Tetapi tetap saja aku tiada berdaya untuk berbohong pada hati kecil ini,, bahwa di saat yang sama aku mengucapkan kata rindu lewat angin yang berhembus, sekiranya bermurah hati untuk menghantarkan ucapan rindu buat dia yang kuyakin tidak akan pernah bisa mendengarnya…
dan di waktu yang sama pula aku dapat berterimakasih pada cahaya pagi sehingga aku dapat melihat senyumannya dengan jelas…
Sering aku membenci angin yang membawa suaranya kepadaku, sering aku menyalahkan cahaya yang memperlihatkan dirinya dengan jelas di hadapanku…
Tetapi tetap saja aku tiada berdaya untuk berbohong pada hati kecil ini,, bahwa di saat yang sama aku mengucapkan kata rindu lewat angin yang berhembus, sekiranya bermurah hati untuk menghantarkan ucapan rindu buat dia yang kuyakin tidak akan pernah bisa mendengarnya…
dan di waktu yang sama pula aku dapat berterimakasih pada cahaya pagi sehingga aku dapat melihat senyumannya dengan jelas…