Minggu, 24 Maret 2013

Cermin yg terlupakan



Cermin yg terlupakan


Pada suatu ketika, sepasang suami istri, katakanlah nama mereka Smith, mengadakan'garage sale' untuk menjual barang-barang bekas yang tidak mereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anak mereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri.
Sekarang waktunya untuk membenahi rumah, dan menjual barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.


Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukan benda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu di antaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiah pernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.


Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernah digunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampak buruk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumah mereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya, cermin itu tidak mereka kembalikan.


Demikianlah, cermin itu teronggok di loteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yang memberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka mereka mengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lain untuk dijual keesokan hari.


Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah mereka penuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang mereka jual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga, buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tua yang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.

Selasa, 19 Maret 2013

dia.., Cinta


dia.., Cinta
Cinta ….
sesuatu yang telah menggoreskan tulisan di kertas hatiku
seumpama alunan musik
yang mengalun seirama melodi yang terdengar merdu
bagaikan udara segar di pagi hari ,
dihiasi mentari yang bersinar
menyapaku dengan sebuah senyuman yang terukir sempurna..

Cinta…
tak satu katapun sempat terucap,
 tak cukup waktu untuk ku sejenak berpikir dan menyadari…
seolah angin yang berhembus, membelaiku lembut
dan menenangkanku di taman yang indah bertaburan bunga ..
sejenak membawa diri ini jauh ke alam penuh warna,
bersama melukiskan mimpi, harapan dan cerita….

semakin ku mencari tahu, semakin terasa indah…
siapakah gerangan?
menatap dia dalam keindahannya
mengagumi dia dengan kesempurnannya
dan mencuri tawa di tengah senyumannya

Cinta….
selalu berhasil mengubah arah perahu yang sedang melaju
tak pernah berhenti meniti jalan setapak yang tak mengenal ujung
menitipkan sebait puisi untuk menemani di setiap langkah
sesuatu yang sanggup membuat mata terpejam
dan hati kecil berbicara
mengucapkan harapan dan impian..
bagi dia, Cinta…
yang kan bersemi di jiwa yang merindukannya…
dia , Cinta…