Dari awal aku tahu kalau ini bukanlah
jalanku.Semua ini semakin terlihat jelas dengan minatku yang sangat rendah
untuk belajar di kampus ini.Besar impianku untuk dapat kuliah di luar
kota,seperti halnya kaka-kaka kelasku yang menjadi motivasi ketika mereka
akhirnya mampu untuk sementara meninggalkan kampung halaman demi menggapai cita
di tanah perantauan.Kampus dan jurusan dimana aku diterima ini bukanlah kampus
yang tidak diminati oleh banyak orang.Bahkan beribu orang berebut untuk meraih
satu kursi di kampus ini untuk setiap jurusan yang diminati .Bukan hal
yang mudah ,semudah membalikkan telapak tangan,untuk dapat lulus dan diterima
sebagai mahasiswa di kampus ini.Banyak perjuangan yang kami harus lakukan, aku
dan teman-temanku ,yang berubah menjadi saingan ,saat bertempur di medan
perjuangan.
Salah
satu universitas/kampus negeri ternama yang ada di kota kelahiranku,Medan.Aku
di terima di jurusan FKM(Fakultas Kesehatan Masyarakat).Sungguh suatu hal yang
menggembirakan dan membanggakan bagi kedua orangtuaku,khususnya
ayahku.Kegembiraan ini sebenarnya lebih dikarenakan keinginan kuat ayahku untuk
tetap mempertahankan anak perempuannya berada di dekatnya,tak ingin melepasnya
untuk melangkah ke tanah perantauan.Hal ini lah yang sempat membuatku berdebat
hebat dengan ayah.Ketika pada Agustus 2009,dua tahun yang silam,aku mengikuti
ujian seleksi untuk penerimaan mahasiswa baru.Pengumuman pun keluar,dan aku
hampir tidak bisa berkata-kata saat melihat di layar komputer, namaku tercantum
sebagai salah satu dari sepuluh orang yang diterima di Universitas Indonesia
dengan jurusan Sistem Informasi.
Tapi
sungguh disayangkan kegembiraan ini merupakan ketakutan terbesar dari ayahku
yang pada akhirnya menyebabkan perdebatan yang membuatku harus menenggelamkan
mimpiku untuk berada di universitas tersebut ,untuk merajut bayangan-bayangan
yang tiba-tiba saja lenyap terhapuskan.
Aku
bukanlah orang yang mudah menyerah.'Never let chance be gone without mean', moto hidup yang kuterapkan
sepanjang perjalanan hidupku.Semua yang aku alami,rasakan sepanjang 20 tahun
ini sungguh hal-hal yang luar biasa.Setiap suka,duka,keluarga,persahabatan
,cinta,tantangan,hambatan,keberhasilan,
kegagalan,tawa,kegigihan,semangat,perjuangan,harapan
dan doa,yang kesemuanya merupakan bahan-bahan dan peralatan untuk
membangun bangunan mental yang kuat dan luar biasa dalam diriku.
Sejak
TK hingga SMA aku menikmati yang namanya keberhasilan,prestasi ,khususnya dalam
bidang akademisku di sekolahdi tingkat kabupaten maupun provinsi,bahkan di
organisasi keagamaan yang aku ikuti.Inilah yang membentukku menjadi pribadi
yang memiliki ambisi dan impian serta kepedulian terhadap lingkungan yang
diperhadapkan kepadaku.
Keluargaku
merupakan keluarga yang unik.Bahkan sampai detik ini,aku masih terlalu kagum
akan segala rahmat dan berkat dari DIA Sang Pencipta dan Sahabatku,yang
menyatakannya lewat memberikan orang-orang luar biasa di sekelilingku.Kini aku
menjadi pribadi seperti sekarang.Sanguin melan,karakter diriku
yang akhirnya kuketahui dengan mencocokkannya lewat sebuah buku yang kubaca.
Pergaulan
yang begitu berwarna dan membuat wajahku senantiasa membawa keceriaan bagi
orang-orang di sekelilingku,inilah yang terjadi sebagai hasil bentukan dari
sosok karakter seorang nenek yang sejak aku kecil senantiasa memberi
sugesti-sugesti positif dan luarbiasa tentang indahnya hidup.Cara pandangnya
akan indahnya hidup ini dan ketegasannya dalam mengambil setiap keputusan,serta
keceriannya ,keberaniannya dan kelihaiannya dalam berbicara dan menguasai
pembicaraan 'be the center' yang sangat memukau buatku.
Sewaktu
kecil hingga aku lulus SMA,dialah yang menjadi faktor pembentuk karakterku.Hal
yang sungguh berkesan saat aku menyadari aku sangat beruntung dapat belajar
banyak dari pribadinya sewaktu dia masih hidup di dunia ini.Dia merupakan
nenekku.Ibu dari ayahku,yang mewariskan karakter" dalam dirinya kepada
ayahku dan aku melihatnya pula dalam diriku.
Kemudian
satu sosok lagi yang membentuk karakterku seperti sekarang ini.Nenek yang
merupakan ibunda dari ibuku.Dia merupakan tipe pemikir dan selalu membagikan
pikirannya,pandangannya ,perhatiannya ,kepeduliannya,lewat perannya sebagai
pemberi nasehat dan pelajaran-pelajaran berharga untuk diteladani,bagaimana
caranya memperlakukan dan mempedulikan orang lain,serta menumbuhkan
ambisi-ambisi dalam diriku,dan membuka mataku untuk melihat dunia,yang
mendorongku untuk memiliki mimpi,serta keberanian untuk menggapainya.
Waktu
itu,malam itu,aku berdebat dengan ayah untuk mempertahankan pendapat,serta
ambisiku untuk dapat melangkahkan kaki ke tanah perantauan.Namun akhirnya ayah
lah yang memenangkan perdebatan tersebut,kesempatan untuk kuliah di UI pun
lenyap.Sedih dan sedikit tertekan,membuatku menyerah dan mencoba untuk
mengikuti ujian SNMPTN, yang bertujuan memenuhi keinginan orang tuaku.Aku pun
lulus di jurusan FKM,dan tetap tinggal bersama kedua orang tua.Namun ketika
berada di kampus,aku merasakan keganjilan di setiap proses ini.Aku merasa masih
mencari sesuatu.Sesuatu yang belum kutahu apa itu.
Hal
ini terlihat dalam keseriusan dan minatku yang sangat rendah untuk mengikuti
kuliah dengan benar.
Tapi ini pula yang
membuatku tak pernah menyesali setiap berkat yang terkadang belum kumnegerti
apa maksud di balik semua itu.Sebulan di FKM,banyak hal luarbiasa yang aku
dapatkan.Bukan dalam hal akademis tentunya,karena aku memang belum menemukan
semangat yang membuatku tergiur untuk mengejar semua prestasi akademis seperti
dahulu.Namun aku sangat bersyukur atas persahabatan yang aku temukan di kampus
tersebut.Ya,sebulan berada di sana,mengenal mereka,teman-teman dekatku telah
membuatku meneteskan air mata saat terakhir mereka melepasku untuk menuju ke
tanah perantauan.
Sebulan
yang kulalui dengan penuh warna,mengenal mereka,dan menikmati persahabatan yang
begitu indah.Belajar mengaplikasikan kepedulianku kepada sesama yang
membutuhkan ,dengan cara yang benar,lewat organisasi sosial yang ada di
kampus.Sampai pada hari itu,siang itu,....ketika telepon genggamku
berdering,dan suara di seberang yang sangat kukenal,pribadi yang
tangguh,,kakakku,menyampaikan kabar bahwa aku diterima di STAN sebagai
mahasiswi jurusan D3 Akuntansi.Sungguh suatu kejutan yang tak terduga .Bahkan
aku pun hampir melupakan kalau aku pernah mengikuti ujian seleksi untuk masuk
ke kampus STAN.Persahabatan di kampus FKM itu telah memikatku untuk mulai belajar
menikmati berkat ini dan memperbaiki cara pandangku selama ini.
Ya,,sore
itu,ketika kami bergandengan tangan dengan senyum dan pandangan jauh menembus
matahari yang hampir terbenam.,....Terikat janji , harapan serta doa dalam hati
kami masing-masing yang terbang bersama hari-hari di depan yang pasti penuh
dengan warna-warna baru.Namun di dalam hati terukir nama-nama itu,,yang pernah
saling melukiskan kenangan indah yang akan tetap terjaga.
Dan
malam itu,ketika aku melihat kerelaan yang belum sepenuhnya di raut wajah
ayahku,untuk melepasku ke tanah perantauan,yang berarti menjauhkan dirinya dari
canda tawaku yang selalu menyambutnya di sore hari kala beliau pulang dari
kantor,kritik-kritikku yang mengisi malam hari ketika menonton berita di TV
bersama,celotehku saat ingin menjadi pemenang dalam pendapatku,wajah cemberut
memelas yang akan meluluhkan hatinya untuk tidak memarahiku namun menasihatiku
dengan penuh kasih sayang saat aku melakukan kesalahan.
Hari
ini,ketika semua rekaman perjalanan hidup itu kembali diputar,kenangan-kenangan
itu kembali terlintas,
lembar
demi lembar buku-buku harian ini kembali kubuka...memandang diriku
sekarang.Banyak hal yang telah aku lewati ketika jauh dari mereka.Kedewasaan
yang aku rasakan ketika berada di tanah perantauan,yang membentukku untuk
memiliki pribadi yang mengaplikasikan semua yang telah kuperoleh dari mereka
yang mendidikku sejak kecil,kerendahan hati,kepedulian,memiliki hati yang
tulus, keberanian untuk mencoba,tanggung jawab,kelapangan hati untuk menerima teguran,belajar
dari kegagalan,kecerobohan,,dan menggunkan semua itu untuk menyusun jalan untuk
menghantarkan pribadiku menjadi lebih baik lagi dan menjadi
pendorongku untuk melanjutkan mimpi dan menjadi penyemangat untuk mendobrakdan
menghancurkan pintu kegagalan dan memberi suatu keberanian untuk meraih
mimpi-mimpi itu...
Dan.........sampai
saat ini pun aku masih sangat terkagum akan kebaikanNya,akan keajaibanNya
,apa yang telah DIA perbuat ,ijinkan terjadi ,DIA berikan mereka yang
boleh ada, dalam kehidupanku sungguh terlalu indah,sungguh luar biasa!!
Kini
tangan ini kembali mengukirnya,lembar-lembar ini akan kembali terisi,dan
terus menuangkan seluruh
kesan,keluarga,,persahabatan,cinta,ambisi,mimpi-mimpi,kesuksesan,kegagalan,tantangan,perjuangan,
semangat,harapan,warna
akan indahnya hidupku....
tidak
berakhir sampai disini,tidak menyerah di kegagalan yang terjadi..tidak puas di
tahap keberhasilan dan zona aman ini,,tapi terus belajar lewat semua yang telah
terjadi ..melihat ke belakang,ambil waktu untuk merenungkannya...dan bangkit
untuk meraihnya....