Senin, 10 September 2012

Mendengarkan Bisikan Jiwa


Mendengarkan Bisikan Jiwa
(diambil dari buku 'Empowering Words' by : Ida Prastiowati)


Suatu hari, seorang eksekutif muda sukses memacu mobil jaguarnya dengan kecepatan tinggi di sebuah jalan. Ia melihat sekelebat bayangan anak di tepi jalan dan mengurangi kecepatan, khawatir si bocah menyeberang tiba-tiba.Tapi tak ada anak yang melintas.Yang terjadi sungguh di luar dugaan.Sebuah bata merah menghantam pintu mobilnya.Ia menghentikan mobil,mengejar beberapa anak dan berhasil menangkap pelakunya.

"Ada apa sebenarnya? Mengapa kamu berbuat seperti itu?" bentaknya kepada si anak."Ini mobil baru dan saya harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki pintu mobil ini," lanjutnya."Ampun Pak! Ampun! Saya minta maaf.Saya tak tahu lagi apa yang harus saya lakukan.Saya melempari mobil Bapak karena tak ada mobil yang mau berhenti," kata bocah itu sambil berlinang air mata menunjuk ke tempat parkir.
"Itu adik saya.Dia jatuh dari kursi rodanya dan saya tidak bisa mengangkatnya.Apakah Bapak mau membantu saya mengangkatnya kembali ke kursi roda? Dia terluka dan terlalu berat untuk saya melakukannya sendiri." jelasnya.
Si eksekutif muda terdiam.Lalu mengikuti anak itu dan membantu mengangkat adiknya ke atas kursi roda.
"Terima kasih,Pak! Semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak," kata si anak sambil mendorong kursi roda saudaranya dan pulang ke rumah.
Si eksekutif muda lalu berjalan pelan ke mobilnya. Ia tak pernah memperbaiki pintu mobil yang rusak itu untuk mengingatkannya agar jangan berjalan terlalu cepat dalam hidup ini sampai seseorang melemparinya bata untuk menarik perhatiannya.

Hidup ini berbisik kepada jiwa,bicara kepada hati.Kadang,kita tak punya waktu untuk mendengarkan.Sampai hidup melemparkan bata ke kepala kita. Moral cerita ini sangat sederhana. Hanya ada satu hidup, jalani, cintai, dan nikmati. Buat kenangan di setiap saat. Sebarkan cinta,tawa dan harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar