Sabtu, 24 Maret 2012

The beauty of life...



Dari awal aku tahu kalau ini bukanlah jalanku.Semua ini semakin terlihat jelas dengan minatku yang sangat rendah untuk belajar di kampus ini.Besar impianku untuk dapat kuliah di luar kota,seperti halnya kaka-kaka kelasku yang menjadi motivasi ketika mereka akhirnya mampu untuk sementara meninggalkan kampung halaman demi menggapai cita di tanah perantauan.Kampus dan jurusan dimana aku diterima ini bukanlah kampus yang tidak diminati oleh banyak orang.Bahkan beribu orang berebut untuk meraih satu kursi di kampus ini untuk  setiap jurusan yang diminati .Bukan hal yang mudah ,semudah membalikkan telapak tangan,untuk dapat lulus dan diterima sebagai mahasiswa di kampus ini.Banyak perjuangan yang kami harus lakukan, aku dan teman-temanku ,yang berubah menjadi saingan ,saat bertempur di medan perjuangan.

Salah satu universitas/kampus negeri ternama yang ada di kota kelahiranku,Medan.Aku di terima di jurusan FKM(Fakultas Kesehatan Masyarakat).Sungguh suatu hal yang menggembirakan dan membanggakan bagi kedua orangtuaku,khususnya ayahku.Kegembiraan ini sebenarnya lebih dikarenakan keinginan kuat ayahku untuk tetap mempertahankan anak perempuannya berada di dekatnya,tak ingin melepasnya untuk melangkah ke tanah perantauan.Hal ini lah yang sempat membuatku berdebat hebat dengan ayah.Ketika pada Agustus 2009,dua tahun yang silam,aku mengikuti ujian seleksi untuk penerimaan mahasiswa baru.Pengumuman pun keluar,dan aku hampir tidak bisa berkata-kata saat melihat di layar komputer, namaku tercantum sebagai salah satu dari sepuluh orang yang diterima di Universitas Indonesia dengan jurusan Sistem Informasi.
Tapi sungguh disayangkan kegembiraan ini merupakan ketakutan terbesar dari ayahku yang pada akhirnya menyebabkan perdebatan yang membuatku harus menenggelamkan mimpiku untuk berada di universitas tersebut ,untuk merajut bayangan-bayangan yang tiba-tiba saja lenyap terhapuskan.

Aku bukanlah orang yang mudah menyerah.'Never let chance be gone without mean', moto hidup yang kuterapkan sepanjang perjalanan hidupku.Semua yang aku alami,rasakan sepanjang 20 tahun ini sungguh hal-hal yang luar biasa.Setiap suka,duka,keluarga,persahabatan ,cinta,tantangan,hambatan,keberhasilan,
kegagalan,tawa,kegigihan,semangat,perjuangan,harapan dan doa,yang kesemuanya merupakan bahan-bahan  dan peralatan untuk membangun bangunan mental yang kuat dan luar biasa dalam diriku.
Sejak TK hingga SMA aku menikmati yang namanya keberhasilan,prestasi ,khususnya dalam bidang akademisku di sekolahdi tingkat kabupaten maupun provinsi,bahkan di organisasi keagamaan yang aku ikuti.Inilah yang membentukku menjadi pribadi yang memiliki ambisi dan impian serta kepedulian terhadap lingkungan yang diperhadapkan kepadaku.

Keluargaku merupakan keluarga yang unik.Bahkan sampai detik ini,aku masih terlalu kagum akan segala rahmat dan berkat dari DIA Sang Pencipta dan Sahabatku,yang menyatakannya lewat memberikan orang-orang luar biasa di sekelilingku.Kini aku menjadi pribadi seperti sekarang.Sanguin melan,karakter diriku yang akhirnya kuketahui dengan mencocokkannya lewat sebuah buku yang kubaca.
Pergaulan yang begitu berwarna dan membuat wajahku senantiasa membawa keceriaan bagi orang-orang di sekelilingku,inilah yang terjadi sebagai hasil bentukan dari sosok karakter seorang nenek yang sejak aku kecil senantiasa memberi sugesti-sugesti positif dan luarbiasa tentang indahnya hidup.Cara pandangnya akan indahnya hidup ini dan ketegasannya dalam mengambil setiap keputusan,serta keceriannya ,keberaniannya dan kelihaiannya dalam berbicara dan menguasai pembicaraan 'be the center'  yang sangat memukau buatku.
Sewaktu kecil hingga aku lulus SMA,dialah yang menjadi faktor pembentuk karakterku.Hal yang sungguh berkesan saat aku menyadari aku sangat beruntung dapat belajar banyak dari pribadinya sewaktu dia masih hidup di dunia ini.Dia merupakan nenekku.Ibu dari ayahku,yang mewariskan karakter" dalam dirinya kepada ayahku dan aku melihatnya pula dalam diriku.
Kemudian satu sosok lagi yang membentuk karakterku seperti sekarang ini.Nenek yang merupakan ibunda dari ibuku.Dia merupakan tipe pemikir dan selalu membagikan pikirannya,pandangannya ,perhatiannya ,kepeduliannya,lewat perannya sebagai pemberi nasehat dan pelajaran-pelajaran berharga untuk diteladani,bagaimana caranya memperlakukan dan mempedulikan orang lain,serta menumbuhkan ambisi-ambisi dalam diriku,dan membuka mataku untuk melihat dunia,yang mendorongku untuk memiliki mimpi,serta keberanian untuk menggapainya.

Waktu itu,malam itu,aku berdebat dengan ayah untuk mempertahankan pendapat,serta ambisiku untuk dapat melangkahkan kaki ke tanah perantauan.Namun akhirnya ayah lah yang memenangkan perdebatan tersebut,kesempatan untuk kuliah di UI pun lenyap.Sedih dan sedikit tertekan,membuatku menyerah dan mencoba untuk mengikuti ujian SNMPTN, yang bertujuan memenuhi keinginan orang tuaku.Aku pun lulus di jurusan FKM,dan tetap tinggal bersama kedua orang tua.Namun ketika berada di kampus,aku merasakan keganjilan di setiap proses ini.Aku merasa masih mencari sesuatu.Sesuatu yang belum kutahu apa itu.
Hal ini terlihat dalam keseriusan dan minatku yang sangat rendah untuk mengikuti kuliah dengan benar.      


Tapi ini pula yang membuatku tak pernah menyesali setiap berkat yang terkadang belum kumnegerti apa maksud di balik semua itu.Sebulan di FKM,banyak hal luarbiasa yang aku dapatkan.Bukan dalam hal akademis tentunya,karena aku memang belum menemukan semangat yang membuatku tergiur untuk mengejar semua prestasi akademis seperti dahulu.Namun aku sangat bersyukur atas persahabatan yang aku temukan di kampus tersebut.Ya,sebulan berada di sana,mengenal mereka,teman-teman dekatku telah membuatku meneteskan air mata saat terakhir mereka melepasku untuk menuju ke tanah perantauan.


Sebulan yang kulalui dengan penuh warna,mengenal mereka,dan menikmati persahabatan yang begitu indah.Belajar mengaplikasikan kepedulianku kepada sesama yang membutuhkan ,dengan cara yang benar,lewat organisasi sosial yang ada di kampus.Sampai pada hari itu,siang itu,....ketika telepon genggamku berdering,dan suara di seberang yang sangat kukenal,pribadi yang tangguh,,kakakku,menyampaikan kabar bahwa aku diterima di STAN sebagai mahasiswi jurusan D3 Akuntansi.Sungguh suatu kejutan yang tak terduga .Bahkan aku pun hampir melupakan kalau aku pernah mengikuti ujian seleksi untuk masuk ke kampus STAN.Persahabatan di kampus FKM itu telah memikatku untuk mulai belajar menikmati berkat ini dan memperbaiki cara pandangku selama ini.
Ya,,sore itu,ketika kami bergandengan tangan dengan senyum dan pandangan jauh menembus matahari yang hampir terbenam.,....Terikat janji , harapan serta doa dalam hati kami masing-masing yang terbang bersama hari-hari di depan yang pasti penuh dengan warna-warna baru.Namun di dalam hati terukir nama-nama itu,,yang pernah saling melukiskan kenangan indah yang akan tetap terjaga.

Dan malam itu,ketika aku melihat kerelaan yang belum sepenuhnya di raut wajah ayahku,untuk melepasku ke tanah perantauan,yang berarti menjauhkan dirinya dari canda tawaku yang selalu menyambutnya di sore hari kala beliau pulang dari kantor,kritik-kritikku yang mengisi malam hari ketika menonton berita di TV bersama,celotehku saat ingin menjadi pemenang dalam pendapatku,wajah cemberut memelas yang akan meluluhkan hatinya untuk tidak memarahiku namun menasihatiku dengan penuh kasih sayang saat aku melakukan kesalahan.

Hari ini,ketika semua rekaman perjalanan hidup itu kembali diputar,kenangan-kenangan itu kembali terlintas,
lembar demi lembar buku-buku harian ini kembali kubuka...memandang diriku sekarang.Banyak hal yang telah aku lewati ketika jauh dari mereka.Kedewasaan yang aku rasakan ketika berada di tanah perantauan,yang membentukku untuk memiliki pribadi yang mengaplikasikan semua yang telah kuperoleh dari mereka yang mendidikku sejak kecil,kerendahan hati,kepedulian,memiliki hati yang tulus, keberanian untuk mencoba,tanggung jawab,kelapangan hati untuk menerima teguran,belajar dari kegagalan,kecerobohan,,dan menggunkan semua itu untuk menyusun jalan untuk menghantarkan pribadiku menjadi lebih baik lagi dan  menjadi pendorongku untuk melanjutkan mimpi dan menjadi penyemangat untuk mendobrakdan menghancurkan  pintu kegagalan dan memberi suatu keberanian untuk meraih mimpi-mimpi itu...
Dan.........sampai saat ini pun aku masih sangat terkagum akan kebaikanNya,akan keajaibanNya  ,apa yang telah DIA perbuat ,ijinkan terjadi ,DIA berikan mereka yang boleh ada, dalam kehidupanku sungguh terlalu indah,sungguh luar biasa!!
Kini tangan  ini kembali mengukirnya,lembar-lembar ini akan kembali terisi,dan terus menuangkan seluruh kesan,keluarga,,persahabatan,cinta,ambisi,mimpi-mimpi,kesuksesan,kegagalan,tantangan,perjuangan,
semangat,harapan,warna akan indahnya hidupku....
tidak berakhir sampai disini,tidak menyerah di kegagalan yang terjadi..tidak puas di tahap keberhasilan dan zona aman ini,,tapi terus belajar lewat semua yang telah terjadi ..melihat ke belakang,ambil waktu untuk merenungkannya...dan bangkit untuk meraihnya....

2 komentar: