Senin, 08 September 2014

Pengalaman Pertama Buat Paspor

Hallo guys?? Sudah pada punya paspor?
Seperti itulah yang ditanyakan oleh seniorku di kantor. Dia menyarankan untuk kami buat paspor karena sangat mudah dan biayanya murah. Apalagi saat ini biaya transportasi wisata keluar negeri sangat murah, bahkan jauh lebih murah dibanding biaya wisata di negeri sendiri. (Catatan buat pemerintah, 'Tolong diperbaiki, sehingga warga Indonesia lebih senang berwisata dalam negeri daripada ke luar negeri.).
Oya, bagi kamu-kamu yang ingin membuat paspor, aku ingin berbagi tentang tahapan pembuatan paspor online dan juga berbagi cerita tentang pengalamanku ketika melewati setiap tahapan.

Akhirnya aku memutuskan untuk membuat pasapor. Dengan menggunakan fasilitas pembuatan paspor online pada  imigrasi.go.id , aku pun mulai larut dalam setiap tahapan dalam pembuatan paspor tersebut.
Adapu tahapan dalam pembuatan paspor secara online adalah sebagai berikut :


  • Isi Formulir Pendaftaran yang ada di imigrasi.go.id
  • Lakukan pembayaran pada bank BNI
  • Datang ke kantor imigrasi dengan membawa syarat" yang ditentukan
  • Tahapan foto dan wawancara
  • Pengambilan Paspor
Mudah sekali, bukan? Sebelum kamu menduga dengan asumsi yang berbeda-beda, aku akan menceritakan pengalaman saat melewati tahapan demi tahapan.

Saat ini aku bekerja sebagai seorang pegawai negeri di salah satu kementerian yang bertempat di Jakarta Pusat. Seniorku di kantor, yang menyarankanku untuk membuat paspor secara online, membantu dengan membuatkan surat Keterangan Bekerja.
#Catatan : Bagi pegawai dan  karyawan, diharapkan untuk membawa Surat Keterangan Bekerja.

Kemudian saya masuk ke situs imigrasi.go.id


Kemudian masuk ke pilihan Layanan Publik >> Layanan Paspor Online.>>Pilih Pra Permohonan Personal





Lanjut dengan Pengisian Formulir seperti gambar di bawah :



















Setelah selesai mengisi formulir tersebut, konfirmasi pendaftaran akan dikirimkan ke email kamu.
Kemudian ikuti langkah yang ada di kkonfirmasi pendaftaran tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan pembayaran ke bank BNI.
Setelah melakukan pembayaran, buka email, dan klik LANJUT, untuk melanjutkan pendaftaran.
Di tahap ini, kamu dapat memilih waktu untuk datang ke kantor imigrasi untuk melakukan pengumpulan berkas dan melakukan wawancara serta foto.
Selanjutnya kamu akan menerima konfirmasi email yang menunjukkan konfirmasi bahwa kamu telah terdaftar dan telah melakukan pembayaran, dan lembar tersebut harus dicetak.

Kini saatnya mempersiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan.

  • Kartu Keluarga dan fotocopy nya
  • Akta Kelahiran dan fotocopy nya
  • Ijazah terakhir dan fotocopy nya
  • KTP dan fotocopynya (copy dalam 1 lembar hvs, tidak perlu digunting, memudahkan kamu dan juga pegawai imigrasi dalam pemberkasan)
  • Bukti Pembayaran dari BNI
  • Lembar Konfirmasi Pendaftaran
Akhirnya tibalah waktu dimana aku harus datang ke kantor imigrasi. Saat itu aku memilih hari Senin.
Aku pergi bersama tiga orang teman yang juga memiliki kepentingan yang sama. Pada awalnya kami sudah berencana untuk berangkat dari pukul 7 pagi  agar dapat antrian terdepan.
Tapi karena satu dan lain hal yang harus dikerjakan di kantor, kami berangkat pukul 10 pagi.
Kami menggunakan taxi karena lebih cepat dan murah mengingat jarak dari kantor yang berada di daerah Senen menuju ke kantor imigrasi Jaktim tidak terlalu jauh.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, kami tiba di kantor imigrasi Jaktim.
Ini merupakan kali yang pertama  bagiku untuk berkunjung ke kantor tersebut.
Lokasinya sangat mudah ditemukan karena terletak di depan Terminal Transjakarta Imigrasi dan berdekatan dengan LP Cipinang.

Ketika melihat ada petugas di bagain depan, kami langsung menanyakan loket yang harus kami tuju.
Tidak sulit untuk menemukannya. Kami hanya perlu menaiki tangga menuju lantai 2 dan menunjukkan berkas yang kami bawa di Loket 6. Kemudian petugas di loket 6 mengecek kelengkapan berkas, mengembalikannya kepada kami disertai dengan nomor antrian untuk wawancara dan foto.
Melihat begitu banyak orang yang mengantri, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di kantin yang ada di lantai bawah.
Perkiraan kami ternyata tepat. Selesai makan siang, kami kembali ke atas dan hanya menunggu beberapa saat, giliran kami pun tiba untuk melakukan foto dan wawancara.
Aku sempat agak mengeluh karena yang mengantri di ruangan begitu ramai. Kami menanti giliran sambil mengobrol dan membicarakan dari hal-hal penting sampai yang tidak penting. Hahahaa, hanya membuang rasa bosan.


Kira-kira satu jam kemudian, giliranku pun tiba. Jangan lupa pasang senyum di wajah ketika foto ya.. Hahhaa
Selesai difoto, kami duduk kembali untuk kemudian menanti panggilan menuju ruang wawancara.
Tidak begitu lama selang waktu antara foto dengan wawancara, karena akan dipanggil 10 orang dalam 1 kelompok.
Untuk pemanggilan wawancara ini, petugas tidak lagi memanggil nomor antrian, melainkan memanggil nama para peserta yang tertera dalam berkas yang mereka kumpulkan. Hal ini tentunya bagus, agar tidak terjadi kesalahan orang yang akan memasuki ruang wawancara.
Kami pun pindah menuju loket 10 untuk melakukan wawancara.
Bagi kamu yang belum pernah membuat paspor, tidak perlu khawatir pada bagian ini. Asal berkas kamu lengkap, dan mengikuti semua prosedur, prosesnya akan sangat cepat.
Saat itu aku diwawancarai oleh petugas yang benar-benar memperhatikan kelengkapan dan ketepatan berkasku. Beliau sangat teliti dan tegas, namun aku juga tetap diwawancarai dengan santai dan sedikit bercanda.
Beliau memintaku menyerahkan fotocopy berkas,  mengecek sekali lagi data yang aku isikan secara online di komputernya dan kemudian dia sendiri mencocokkan data-data tersebut dengan berkas asli yang kuserahkan. Hal-hal yang ditanyakan adalah seputar tujuan kita dengan membuat paspor dan negara tujuan jikalau ingin berwisata.
Wawancara selesai dan kami pun pulang dengan membawa berkas asli dan juga slip bukti pembayaran di bank. Slip bukti pembayaran ini yang nantinya juga akan digunakan untuk tanda bukti dalam pengambilan paspor. Proses pembuatan di kantor imigrasi ini membutuhkan waktu selama tiga hari. Memang terbilang belum efektif jika dibandingkan kantor imigrasi yang sudah menerapkan metode One Stop Service dalam pelayanannya.

Tiga hari kemudian kami datang kembali ke kantor imigrasi untuk mengambil paspor yang sudah jadi. Sesampainya disana kami langsung menuju ruang pengambilan paspor di lantai 1. Hanya ada beberapa orang yang mengantri di dalam ruangan tersebut. Hal ini dikarenakan proses pengambilan paspor berjalan cepat dan lancar. Kita hanya perlu meletakkan slip bukti pembayaran bank di tempat yang telah disediakan, nama kita dipanggil, kemudian bubuhkan tanda tangan di buku tanda terima mereka dan tentunya juga di bagian tanda tangan di paspor kita. Namun satu hal yang tidak kami lakukan adalah memonitor melalui internet atau sms center untuk mengetahui apakah paspor sudah jadi atau belum.Ketiga temanku sudah mendapatkan paspor mereka, namun tidak demikian denganku. Ternyata pasporku belum selesai dengan alasan masih belum ada konfirmasi wawancara. Dengan demikian aku harus kembali naik ke lantai 2 dan menemui petugas wawancara yang telah mewawancaraiku. Ketika bertemu dengan beliau, dan menyampaikan keterangan pasporku yang belum selesai, beliau pun bingung dan kemudian melakukan pengecekan ke ruang pengecekan berkas. Ternyata kesalahannya terletak pada kata 'Br' yang tercantum di nama lengkapku.
Untuk informasi 'Br' itu merupakan singkatan dari Boru, dalam bahasa Batak, sebagai penanda seorang wanita yang memiliki marga.
Beliau menyampaikan bahwa penggunaan singkatan pada nama tidak lagi diperbolehkan menurut aturan penulisan nama di paspor. Oleh karena itu, mereka harus memprosesnya terlebih dahulu. Aku pun memutuskan untuk menunggu. Namun beliau berkata bahwa prosesnya memakan waktu maksimal tiga hari. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang dan menanti tiga hari lagi untuk kemudian datang kembali. Sedikit rasa kesal sih, kenapa kesalahan penulisan nama itu tidak dikonfirmasi sejak awal dan kenapa waktu untuk proses perbaikannya hingga tiga hari, karena menurutku itu dapat diproses segera. Namun untuk mengikuti prosedur, aku mengurungkan niat untuk menunggu hari itu juga.

Empat hari kemudian, aku ditemani salah satu temanku yang juga memiliki jadwal pengambilan paspor di tanggal tersebut, berangkat ke kantor imigrasi. Sebelum kesana, aku mengirimkan sms ke nomor sms center yang tertera di website untuk mengetahui apakah pasporku sudah jadi atau belum, namun setelah menunggu hingga jam makan siang, sms balasan tak kunjung datang. Akhirnya aku memutuskan berangkat pada jam istirahat bersama temanku. Kami sengaja mengambil jam istirahat, agar tidak mengganggu jam kerja. Di kanto ku jam istirahat sampai pukul 13.30, sedangkan di kantor imigrasi hanya sampai pukul 13.00 WIB.
Kami berangkat pukul 12.40 dan tiba pukul 13.00 WIB, seperti yang aku ceritakan diatas, jarak antara Senen dengan Cipinang butuh waktu tempuh lebih kurang 20 menit.
Sesampainya di loket pengambilan paspor, temanku berhasil mendapatkan paspornya hari itu. Namun apa yang terjadi dengan pasporku? Petugas di loket pengambilan paspor tetap mengatakan bahwa belum ada konfirmasi bahwa aku sudah melakukan wawancara. Maka aku kembali naik ke lantai 2 untuk menanyakan keterangan pasporku. Sesampainya disana aku langsung menemui petugas yang semula mewawancaraiku untuk kali yang ketiga. Beliau menyampaikan bahwa kata 'Br' di dalam namaku tidak dapat dicantumkan sehingga aku harus membuat surat pernyataan atau permohonan untuk tidak mencantumkan kata 'Br' tersebut di dalam nama lengkapku di paspor.
Aku pun tetap mengikuti prosedur meskipun ada rasa kesal di hati dan tanda tanya yang tidak bisa kutemukan sampai saat ini, "kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari semula? Kenapa harus setiap aku datang, ada hal baru yang harus aku kerjakan? Apa serumit ini?"
Jika dibandingkan di tempat kerjaku, kami selalu berusaha menyelesaikan setiap surat yang masuk, sesegera mungkin, sehingga surat tersebut dapat segera diproses. Namun kenapa disini hanya untuk memperbaiki nama butuh tiga kali untuk datang ke kantor ini. Mungkin ini yang boleh menjadi masukan bagi mereka, agar dapat memperbaiki sistemnya untuk masa mendatang.
Namun ada hal yang cukup menghiburku disini. Para petugas begitu ramah. Bahkan ketika aku menulis surat pernyataan di meja resepsionis yang ada ada di ruang wawancara, beberapa petugas menghampiriku dan membantuku dalam membuat surat pernyataan tersebut. Tanpa segan-segan seorang bapak petugas di ruangan tersebut mengajariku membuat surat pernyataan yang dimaksud dan yang seorang lainnya mengambilkan materai untuk ditempel di bagian bawah lembar pernyataan yang telah kubuat. Hal ini sedikit mengurangi pikiran negatif terhadap cara kerja di kantor tersebut.
Jadi buat kamu yang masih memiliki tulisan 'Br' di dalam nama lengkap kamu, boleh segera mengikuti langkah yang terakhir saja, yaitu dengan membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mencantumkan 'Br' di dalam paspor. Hehee...

Akhirnya empat hari kemudian aku kembali berkunjung ke kantor imigrasi Jaktim tersebut.
Untuk yang keempat kalinya aku datang ke kantor imigrasi ini dan kali ini juga dengan teman yang berbeda. Hahaha... Tapi sayang, 'He's not a someone special'. Hehehe..
Untunglah kali ini semua lancar. Akhirnya aku mendapatkan pasporku..yeayy....


Demikianlah pengalaman pertamaku dalam pembuatan paspor. Semoga bermanfaat bagi kamu-kamu yang ingin membuat paspor untuk pertama kalinya. Pesanku tidak perlu pakai calo dalam pengurusan pembuatan paspor. Ayo kita dukung reformasi birokrasi yang bersih. Asal semua prosedur dan persyaratan dipenuhi dengan baik, pasti dapat segera selesai.
Itu dulu ya,, sampai berjumpa di pengalaman berikutnya dengan cerita yang berbeda tentunya...
Daggh!




















Senin, 01 September 2014

Independence Day Run

31 Agustus 2014... Minggu yang menyenangkan. Diawali dari kegiatan pagi hari berjalan menuju monas dengan teman-teman sekostan untuk mengikuti lomba lari yang diselenggarakan dalam event Independence Day Run.
Ini adalah kali pertamaku mengikuti event ini setelah sebelumnya pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013. Event yang kedua kalinya diselenggarakan ini adalah inisiatif Presiden Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka memperingati HUT NKRI. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan istana dengan rakyat dan juga memberikan hiburan bagi rakyat.


Cara mengikuti lomba ini sangat mudah. Pertama dengan mendaftarkan diri melalui internet kemudian mencetak lembar konfirmasi pendaftaran dan selanjutnya mengambil paket lomba pada 25-29 Agustus kemarin di FX Sudirman.
Aku mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba lari kategori 8K (8 Km) bersama dengan beberapa teman dari kantor dan juga pastinya teman satu atap di kostan.

Pagi itu ketika berjalan menuju monas, kami bertemu dengan para pelari lain yang tampak begitu antusias. Bahkan begitu banyak kumpulan tim dari Angkatan (Darat, Laut, maupun Udara) yang menyanyikan yel-yel sambil berjalan. Waaahhh,, benar-benar membuatku semakin bersemangat mengikuti kegiatan ini.

Uppss... tidak lupa berfoto ria dulu sebelum lari.. :)

Pukul 06.00 WIB semua pelari baik yang 17K maupun yang 8K berkumpul di belakang garis start untuk kemudian melaksanakan upacara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pukul 06.15 lomba pun dibuka oleh Bapak Presiden dan yang pertama berlari adalah dari kategori 17K, kemudian disusul oleh kategori 8K.