TMII Punya Hutan Dinosaurus
Siapa yang tidak tahu TMII ? Taman Mini Indonesia Indah merupakan salah satu tujuan wisata yang berlokasi di Jakarta. Hal yang selama ini saya ketahui dari TMII adalah museum, rumah adat, teater keong mas dan benteng-bentengnya. Berkunjung ke TMII merupakan hal yang wajib dilakukan selama kuliah bersama teman-teman dan bahkan ketika keluarga dari kota lain berkunjung, pasti menyempatkan diri untuk mengunjungi TMII.
Selama masa pandemi Covid-19, banyak-banyak tempat-tempat wisata yang terpaksa ditutup untuk mengurangi terjadinya kerumunan orang yang dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya penularan virus. Penutupan juga terjadi pada tempat wisata TMII yang berlangsung kurang lebih 4 bulan. Meski kini sudah dibuka kembali, aturan tetap diberikan untuk pembatasan jumlah pengunjung dan pembatasan jam operasional. Selama berada di dalam lokasi, pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun di tempat-tempat yang telah disediakan.
Weekend kemarin kami ingin mencari tempat bermain yang dekat dari rumah untuk sekedar membawa Elisa, puteri kami untuk bermain di luar rumah. Pemilihan tempat pasti ditujukan pada tempat-tempat outdoor yang luas sehingga mengurangi risiko penularan virus Covid-19. Awalnya kami ingin mengunjungi Kebun Binatang Ragunan, namun setelah membaca di websitenya, ternyata balita tidak diperbolehkan untuk masuk. Oleh karena itu pilihan jatuh pada TMII.
Di dalam perjalanan, kami mengecek wahana apa saja yang menarik dan aman untuk anak. Kemudian muncullah nama Taman Legenda Keong Mas. Di dalam taman tersebut terdapat bermacam-macam wahana bermain anak, beberapa hewan, dan juga taman bunga serta petualangan dinosaurus.
Begitu tiba di TMII, kami langsung menuju parkiran Taman Legenda untuk memarkirkan mobil. Kemudian kami membeli tiket masuk pada loket yang tersedia. Harga tiket per orang adalah Rp85.000 untuk weekend dan Rp70.000 untuk weekday. Setelah membeli tiket, kami diberi gelang berwarna hitam untuk digunakan sebagai tiket untuk menikmati wahana bermain secara gratis.
Hampir semua wahana dapat digunakan dengan gratis kecuali andong dan juga menunggang kuda yang masih harus berbayar. Kita harus membayar sebesar masing-masing Rp30.000 untuk dapat menunggang kuda dan menaiki andong di sepanjang arena yang ditetapkan.
Wahana pertama yang kami naiki adalah bianglala. Namun, sebelum kami menaiki wahana tersebut, tentunya tidak ketinggalan untuk berfoto dengan latar bianglala yang besar. Karena gerakan memutar bianglala begitu lambat, kami merasakan cahaya matahari yang panas karena bertepatan di siang hari yang terik. Elisa tidak tahan berlama-lama di wahana ini karena merasa bosan dan kepanasan.
Selanjutnya kami menaiki carrousel (komedi putar) yang pada akhirnya menyebabkan Elisa betah dan tidak mau turun meski sudah mengikuti 3 kali putaran.
Masih di dalam Taman Legenda ini, juga terdapat Rabbit park dimana kita dapat memberi makan kelinci dengan wortel yang telah disediakan. Wahanan ini paling disukai oleh Elisa. Selain bisa melihat rabbit secara langsung, dia juga bisa memberi wortel ke mulut rabbit dengan menggunakan tangannya sendiri.
Taman Legenda terkenal dengan petualangan dinosaurusnya. Meet Dino adalah wahanan diamana anak bisa menaiki boneka dino yang bisa bergerak dengan listrik. Boneka dino nya juga didesain sangat mirip menyerupai dino aslinya. Berbagai jenis dino ada di dalamnya. Karena kami belum berani melepas Elisa untuk menunggangi boneka dino sendiri, khawatir kalau terjatuh, maka papa pun ikut menemani Elisa mengelilingi wahana seperti tergambar pada gambar berikut.
Puas dengan menunggangi dino, kami bergerak menuju beberapa hewan, seperti kuda poni, sapi mini, kambing, unta mini, dan tentunya kuda. Namun kita belum sempat berfoto karena terlalu asyik memperkenalkan hewan-hewan tersebut ke Elisa.
Puas bermain, kami pun menikmati makan siang di food hall yang tersedia di pinggir danau buatan . Jadi pemandangannya sangat bagus, selain itu lebih aman karena makan di ruangan terbuka mengurangi risiko penularan virus dan penyakit lainnya. Ketika kami datang, hanya ada 2 meja yang terisi oleh pengunjung lain, sehingga kami bebas memilih meja yang berjauhan dengan pengunjung lainnya.
Puas bermain, kami pun menikmati makan siang di food hall yang tersedia di pinggir danau buatan . Jadi pemandangannya sangat bagus, selain itu lebih aman karena makan di ruangan terbuka mengurangi risiko penularan virus dan penyakit lainnya. Ketika kami datang, hanya ada 2 meja yang terisi oleh pengunjung lain, sehingga kami bebas memilih meja yang berjauhan dengan pengunjung lainnya.
Makanan yang tersedia beragam, mulai dari makannan ringan, roti bakar, pisang keju coklat, hingga bakso, mie dan juga tersedia makanan dengan menu utama nasi. Harga yang tersedia bervariasi, meski menurut pendapat saya makanan disini mahal. Kami memesan 1 porsi bakso dengan harga Rp35.000, mie ayam seharga Rp 30.000, dan Rp 40.000 untuk seporsi mie goreng. Kami juga harus mengeluarkan uang senilai Rp 5.000 untuk membeli air mineral berukuran 330 ml, dimana biasanya cukup untuk membeli air mineral botol berukuran 600 ml. Namun semua terbayar karena rasanya yang lumayan.
Sambil menikmati makan siang, kami juga bisa memberi makan ikan di danau dengan membeli pakan yang disediakan bagi pengunjung yang mau memberi makan ikan.
Setelah selesai bersantap ria, kami pun bergerak menuju wahana yang paling membuat penasaran, yaitu Petualangan Dino. Lokasinya paling dekat dengan pintu keluar Taman Legenda. Sebelum memasuki wahana ini kita disambut oleh Pterosaurus, yaitu jenis dino bersayap dan bisa terbang.
Letaknya tepat diatas gate dan keseluruhan menggunakan sensor tubuhdan gerak untuk dapat berbunyi. Jadi begitu kita mendekati gate, Pterosaurus, bergerak dan bmengeluarkan bunyi khasnya. Wow keren!
Petualangan dimulai dengan memasuki hutan dino yang terdiri dari pohon-pohon besar yang dibuat seolah kita merasa sedang berada di hutan belantara. Benar saja, di dalam hutan ini terdapat banyak jenis dari dinosaurus dengan ukuran besar dan desain yang sagat mirip dengan aslinya. Sensor gerak yang menyebabkan dino bersuara ini pun semakin menambah kekaguman pada wahanan ini. Kami dapat kesempatan untuk menunjukkan pada Elisa apa yangselama ini dia lihat dan baca di buku dongeng tentang dino. Mulai dari Triceratops dengan tanduknya, Ankylosaurus dengan cangkang durinya, T-Rex dengan taringnya yang menyeramkan, Titanosaurus dengan ukurannya yang sangat besar dan masih banyak jenis dino lainnya.
Letaknya tepat diatas gate dan keseluruhan menggunakan sensor tubuhdan gerak untuk dapat berbunyi. Jadi begitu kita mendekati gate, Pterosaurus, bergerak dan bmengeluarkan bunyi khasnya. Wow keren!
Petualangan dimulai dengan memasuki hutan dino yang terdiri dari pohon-pohon besar yang dibuat seolah kita merasa sedang berada di hutan belantara. Benar saja, di dalam hutan ini terdapat banyak jenis dari dinosaurus dengan ukuran besar dan desain yang sagat mirip dengan aslinya. Sensor gerak yang menyebabkan dino bersuara ini pun semakin menambah kekaguman pada wahanan ini. Kami dapat kesempatan untuk menunjukkan pada Elisa apa yangselama ini dia lihat dan baca di buku dongeng tentang dino. Mulai dari Triceratops dengan tanduknya, Ankylosaurus dengan cangkang durinya, T-Rex dengan taringnya yang menyeramkan, Titanosaurus dengan ukurannya yang sangat besar dan masih banyak jenis dino lainnya.
Awalnya saya khawatir apabila Elisa takut mendengar suara keras dan menakutkan dari dino ditambah lagi wajah-wajah dino yang menyeramkan. Akan ettapi saya salah, justru Elisa sangat menyukai wahana ini. Bahkan dia ikut menirukan suara dino yang dilihat dan di denganya.Jalur yang kita ikuti menuju ke perhentian terakhir yaitu toko souvenir. Begitu masuk ke dalam toko, kami disuguhi dengan berbagai jenis boneka dino dengan berbagai warna dan ukuran. Kami pun mengizinkan elisa memilih boneka yang akan dia bawa pulang, dan ternyata dino yang diambil adalah boneka Trex yang berwarna coklat dengan mulut menganga dan taring yang berjejer. Sungguh anak pemberani!
Bagi kamu yang sedang mencari tempat wisata edukasi outdoor yang ramah untuk anak dan lokasi di Jakarta, berkunjunglah ke TMII dan coba berpetualang di Hutan Dino. Dijamin seru!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar