Senin, 11 November 2013

Miss you


Senandung lagu yang mengalun bagai suara yang bergerak
Mengalir, lebih dalam menuju suatu ruang di hati ini
Tiada perlu melihat, tapi hanya dapat menikmati dengan mata terpejam

Berjalan dan terus mencari
Berusaha namun tiada dapat terhenti
Keegoisan mulai luluh dengan kehangatan yang terasa
Bagaimana mungkin diri sangggup memadamkannya

Semakin aku mencoba, semakin terasa nyata
Semakin aku menjauh, bayangmu terasa dekat..

Jumat, 18 Oktober 2013

Bersyukur dan Berbagi

Setelah beberapa lamanya meninggalkan aktivitas curhat di blog ini, dan merasa lebih nyaman curhat di diary yang ada di komputer sendiri,, hehe
Kini tangan ini serasa ingin beradu kembali dengan keyboard dan menancapkan huruf demi huruf di blog ini.

Banyak hal yang telah aku lalui selama setahun ini. Mulai ketika aku menyelesaikan pendidikan diploma 3 ku, hingga saat ini bekerja mengabdikan diri bagi bangsa dan negara sebagai seorang PNS.
Selama perjalanan panjang tersebut, sebenarnya banyak pelajaran yang dapat aku petik. Tetapi ada dua hal yang paling membekas dan benar-benar aku rasakan berkembang dengan baik dalam diriku.

Hal yang pertama adalah bersyukur.
Bersyukur ketika semua yang terjadi memberikan kesempatan untuk kita menemukan sesuatu yang berharga dalam setiap aspek kehidupan kita. Bersyukur ketika hal indah yang kita impikan boleh tercapai. Mungkin hal ini pasti yang pertama kali disampaikan oleh seseorang ketika ditanya tentang arti bersyukur. Mudah memang, sebab rasa gembira akan mendorong setiap otot yang ada di wajah dan kerutan yang ada di sekitar bibir untuk membentuk sebuah senyuman kebahagiaan.
Namun bagaimana saat menghadapi kesulitan dan tantangan?
Bersyukur  saat menghadapi keadaan tersulit sekalipun memang tidak dapat secara langsung dilakukan. Ketika kita belajar untuk menerima tantangan dan kesulitan tersebut dengan ikhlas, disanalah letak rasa syukur tersebut. Bersyukur karena mampu menanggung segalanya.

Hal kedua yang aku pelajari adalah berbagi. Berbagilah bukan hanya disaat kamu berkelimpahan, tetapi berbagilah selagi kamu mampu untuk berbagi.
1. Kita memiliki waktu,
bagilah waktu untuk mendengarkan orang lain. Terkadang seseorang akan menemukan jalan keluar atas permasalahannya di saat ada orang lain yang bersedia menjadi pendengar yang baik.

2. Kita memiliki senyuman,
senyuman yang diberikan secara tulus dapat menghancurkan kekerasan tembok ego orang lain, dapat menghangatkan dinginnya suasana hubungan, dapat menularkan aura positif bagi orang lain.
Jadi,  hal tersebut merupakan hal yang sama sekali tidak akan pernah kekurangan, jikalau kita membagikannya bagi orang lain.

3. Kita memiliki cinta,
Banyak orang yang merasakan sendiri di tengah-tengah dunia yang ramai. Hal yang paling sering diutarakan sebagai alasan adalah ketika seseorang tidak lagi menemukan perhatian dan kasih yang tulus. Betapa bahagianya kita jika dapat membagikan sesuatu yang langka yang sangat dibutuhkan orang lain. Mencintai dengan tulus, tanpa memandang sesuatu yang dipakai sebagai ukuran dan mengabaikan harapan akan balas budi.

4. Kita memiliki ilmu,
The best Learning is by Teaching ,, ketika dapat membagikan ilmu yang kita ketahui kepada orang lain, secara tidak langsung kita meluangkan waktu kita untuk mengulang kembali apa yang telah ketahui, dan bahkan akan terdapat banyak sekali ilmu baru yang kita temui dan dapat dipetik . Hal yang satu ini berkaitan dengan point diatas. Siapa yang tidak akan bahagia apabila orang yang kita kenal menjadi seorang yang berhasil, dan kita ikut dalam mengantarnya menuju kesuksesan tersebut.

5. Kita memiliki materi.
Bukan sesuatu yang berlebih, tetapi sesuatu yang dapat kita bagikan selagi masih ada kesempatan untuk berbagi.

Jadi kedua hal ini yang menyokongku dalam perkembangan hari lepas hari. Kini aku semakin menyadari betapa besar kekuatan bersyukur dan berbagi membentuk karakterku. Belajar dan terus belajar dari setiap apa dan bagaimana pun keadaan yang kita alami masing-masing kelak.

Sabtu, 06 Juli 2013

Tetap disana...

Detik detik berlalu seakan menyapu jalan yang telah dilalui
Bagaikan angin yang berhembus tanpa menyisakan sesuatu yang berarti
Tetapi tangan tak  begitu kuat untuk menahannya
Ia tidak selalu mampu untuk menunjukkan betapa keras untuk berusaha


Seperti alunan melodi yang indah di kala sepi
Mencoba menjadi bidadari yang menaburkan cahaya di tempat yang kelam
Namun telinga tetap tidak mendengar
tertutup rapat untuk menghindar dan menuju ke keheningan


Bunga yang bermekaran menghiasi ruang yang menanti
Sesuatu yang seharusnya akan begitu indah dan berwarna
Apa daya mata hanya melihat kegelapan
Terpejam... dan terlalu takut untuk membukanya

Akankah dia harus selalu berkata dengan senyum dan tawa
Akankah dia mampu untuk tetap berlari di kala  sudah tak mampu untuk berdiri
Pantaskah untuk bermimpi di kala semua terlihat redup..
Namun hati tak bisa berbohong...
Satu tempat yang akan selalu menegakkan kebenaran dengan ketegaran dan juga kelemahannya
Diantara berbagai arah yang telah dilalui,, bangunan-bangunan yang telah dibangun dengan kemegahannya..
Namun dia ada disana, di ruang kecil dan seberkas cahaya yang menerangi...
disana, biarkan dia menumpahkan segalanya,, bebas dan lepas... mengalir bersama setiap lembar halaman yang tak kan pernah terganti....

Biar.... biar untuk menyadari, biar untuk menemani
menemani waktu yang sempat berhenti ,walau sesaat..
sampai nanti
tangan ini kembali kuat untuk menopang
kaki ini berdiri tegak dan berlari menuju mimpi mencari arti
mata ini melihat lagi warna-warna yang menghiasi
dan hati ini... tetap disana,  dalam kejujurannya...

Selasa, 14 Mei 2013

How Special and Precious A Marriage is..(Hanya diperuntukkan bagi yang ingin menikah! )


"Banyak pasangan melakukan kesalahan dengan beranggapan, jika dua orang mengucapkan “Saya mau!” maka janji itu mengandung pengertian “ Kami telah mau!”. Mereka mengira bahwa dengan menaiki jenjang altar, mereka pun telah melonjak ke surga ke tujuh."
 (dikutip dari sebuah buku “The Letters for Karen”).

Saya sendiri bigung mengapa akhir-akhir ini senang menulis tentang pernikahan, pasangan hidup dan rumah tangga. 
hahaha.. 
munkin karena keseringan menghadiri pesta pernikahan kali ya,,, hehe 
Tetapi setelah saya renungkan, saya bersyukur diberi banyak pengalaman dan pelajaran berharga lewat apa yang saya boleh lihat dan alami, dan saya merasa hal ini patut untuk dibagikan kepada orang lain.
Seperti note diatas, tulisan ini hanya boleh dibaca bagi yang ingin menikah dalam hidupnya.  Hal ini untuk menghindari terkontaminasinya keinginan seseorang yang tidak ingin menikah! (hahaha,,just to refresh J ). Tujuan sebenarnya note tersebut adalah untuk memudahkan pemahaman kita dalam tulisan saya ini, bahwa semua manusia yang dimaksud di dalamnya adalah setiap manusia yang ingin memiliki pasangan hidup dalam perjalanan hidupnya.

       Setiap manusia pasti memiliki kriteria yang ingin mereka dapatkan dari seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Hal ini baik adanya, asal tidak berlebihan dan senantiasa sejalan dengan penyerahan kepada Tuhan ,tentunya. Setiap orang pasti ingin mendapatkan yang terbaik.
Tuhan berjanji dalam firmanNya  bahwa Ia telah merancangkan rancangan  damai sejahtera dan memberikan  hari depan yang penuh harapan. Hal ini juga berlaku dalam konteks pasangan hidup.
Tetapi hal ini sering disalahartikan menjadi penyerahan yang tidak berhikmat oleh manusia.

       Setiap kita diberi hikmat dan pengertian dalam mengambil setiap keputusan.
Seorang teman pernah bercerita bahwa dia yakin telah menemukan jodohnya dan ingin mengikat janji untuk membangun rumah tangga.  Awal semua itu adalah ketika dia menuliskan impiannya dan bertekad bahwa kekasihnya pada usianya yang ke 23 akan menjadi  suaminya, menjadi pasangan hidupnya. Ketika mencapai umur 23, dia pun berdoa dan bergumul kepada Tuhan untuk dipertemukan dengan sang pujaan hati yang ditargetkan akan menjadi pasangan hidupnya. Sebulan berlalu, dia melihat bahwa doanya dijawab, ketika seorang pria datang ke dalam kehidupannya  dan dia sangat yakin untuk membangun mahligai rumah tangga bersama pria tersebut. Tetapi jauh di lubuk hatinya, ada keraguan, karena yang sebenarnya  adalah lelaki tersebut adalah seorang yang belum kenal Tuhan. Ia masih hidup dalam pesta pora dan kemabukan! Apakah lelaki seperti itu yang Tuhan sediakan buat dia?
 Disinilah letak pembodohan rohani! Bukankah sama saja perlakuan yang dibuat oleh wanita itu, baik kepada Tuhan maupun kepada ramalan-ramalan duniawi yang tidak bisa dipercaya.
(ARIES : Kamu akan menemukan seorang pria pada usiamu yang kedua puluh tiga, dan ia merupakan orang yang pertama kali menyapamu ketika kamu pergi ke pesta…   )

Rabu, 08 Mei 2013

Makna Mendoakan Pasangan Hidup

Ketika kita masih kecil, seringkali diperhadapkan dengan pertanyaan seperti ini : Saat kamu dewasa nanti, ingin menjadi apa? Saat kamu menikah nanti, ingin pria/wanita seperti apa?
Ketahuilah, bahwa pertanyaan seperti itu juga yang pernah ditujukan kepadaku, sobat...
Seperti kepribadianku yang memang senang bermimpi, berimajinasi,dan  berangan-angan... aku juga punya banyak impian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tapi kali ini izinkan aku untuk membahas pertanyaan yang kedua. Bahasa puitisnya, biarkanlah hati ini berbicara mengalir senada dengan perasaan yang bergerak terus menghasilkan suatu kombinasi lirik dan nada yang begitu indah ketika dirangkai menjadi sebuah lagu.

Beberapa kali mendengar curhat dari teman, saudara dan bahkan menyaksikan sendiri acara pernikahan orang lain, menyadarkanku akan satu hal, tepat seperti yang kubaca dalam sebuah buku 3 tahun yang lalu, yakni anjuran untuk mulai mendoakan pasangan hidup kita. Selesai membaca buku tersebut, aku pun mengaplikasikannya. Berdoa bagi dia yang berada disana, pada waktu yang tersedia dan keyakinan bahwa dia dalam kondisi yang baik dan tepat. 

Mengapa kita perlu mendoakan pasangan hidup kita ? Berikut aku akan memaparkan beberapa alasan..
Semoga membantu buat kita.
  1. Karena Tuhan terus mendoakan kita , satu persatu, tiada yang terlewat!.
    Demikian juga berarti bahwa kita harus saling mendoakan,sebagaimana Tuhan mengasihi kita dan mendoakan yang terbaik buat kita. Pasangan hidup pasti mengasihi pasangannya, sehingga haruslah saling mendoakan.
  2. Bersatu di dalam Roh.
    Bayangkan seorang wanita yang tinggal berbeda pulau dengan seorang pria(yang sesungguhnya Tuhan tetapkan sebagai pasangan hidupnya). Tidak saling mengenal, tidak pernah bertatap muka, tetapi telah bersatu dalam Roh Tuhan dan saling mendoakan. Meskipun belum dipertemukan, ataupun seperti kondisi bagi pasangan yang harus menjalin LDR (Long Distance Relationship)... tetap dapat bersatu dengan dia, yang Tuhan telah tetapkan menjadi pasangan hidup seseorang di dalam doa-doanya. Impiannya dipertemukan, visinya disamakan, langkahnya disesuaikan dan hatinya disatukan.
  3. Mendoakan yang terbaik buat dia.
    Pasangan hidup adalah orang yang akan mengarungi bahtera rumah tangga bersamamu kelak. Dengan demikian dukung terus pertumbuhan rohaninya, pendewasaan karakternya, kesuksesannya, kesehatannya, pekerjaannya, rasa cintanya.
  4. dan pasti masih banyak alasan lain dari sobat sekalian.
Baru sadar aku menuliskan doa itu dalam catatan Hari Jadiku yang ke-22 ,, pada saat 30 Maret 2013.
Dan aku sangat menyukainya dan meyakininya bahwa kami bertemu dalam doa ini... Demikian menimbulkan suatu kesimpulan, bahwa 'hal ini penting untuk dilakukan setiap insan manusia.'

Aku terus berdoa untuk dia yang telah kau tetapkan sebagai pemilik tulang rusukku .. sebagai pendamping hidupku,,

Jaga dan lindungi lah dia ya, Tuhan.. jaga imannya terus setia kepada Engkau, terus setia mengasihi dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh,,

 Jikalau dia sedang menghadapi masalah, bantu lah dia untuk mengahadapinya..
 sehingg dia mengerti bukan karena kuat gagahnya, tapi karena Tuhan..

Jikalau dia sedang berbeban berat,, bantulah dia meringankan bebannya, sehingga dia tahu dan mengerti Engkaulah tempatnya bersandar penuh..

 Jiakalau dia sedang dalam keadaan sakit ya, Tuhan,, jagalah dia, lindungilah dia, sembuhkanlah dia ya, Tuhan,, sehingga dia melihat perbuatan tanganMu yang ajaib..

Jikalau dia sedang berbahagia, ingatkan dia ya Tuhan, untuk tetap mengingat Engkau dan berbagi bersamaMu dalam tawanya…

Jikalau dia sedang berdoa, ingatkan dia untuk juga mendoakanku yang adalah tulang rusuknya.. sehingga kami dapat terus bertumbuh dalam iman kami kepadaMu dan dalam pengenalan kami satu sama lain yang Tuhan pertemukan dan satukan kami dalam setiap doa-doa kami.. terima  kasih Tuhan…

Amin.

Jumat, 12 April 2013

Keraguan vs Kepastian

Kadang keraguan membuat seseorang tidak berani untuk melangkah..tetapi kadang juga keraguan malah mendorongnya untuk mengambil keputusan dengan cepat dan biasanya terburu-buru.

Demikian,keraguan yang kualami sobat, keraguan sehingga membuatku tidak berani untuk melangkah. Keraguan itu bertumbuh dan mematikan angan, impian, serta tujuan awalku. Terombang-ambing ketika hendak mengambil suatu keputusan. Ketika diperhadapkan dengan pilihan, keputusan terasa semakin berat.
Namun ada satu pribadi yang mengetahui jauh,,jauh ,, melebihi aku mengetahui tentang diriku.
Pribadi yang mengenalku secara keseluruhan dan mengetahui sampai dalam lubuk hatiku.

Ketika Dia menyatakan rencanaNya atas hidup ini, percayalah! ikutlah jalan tersebut, peganglah janjiNya dan lihatlah ajaibnya Dia. Kini aku melihat keragu-raguanku yang menyelimuti duniaku dengan kelabu mulai memiliki warna yang cerah,yang mulai terlihat dengan jelas.
Kini aku memiliki kemantapan dalam mengambil keputusan,bukan karena terburu-buru dan bukan juga karena ketidakpedulian . Tapi semata-mata karena keberanian yang Dia berikan, semangat yang Dia tanamkan, sukacita dan kebahagiaan yang Dia bagikan.

Aku percaya Dia tidak berhenti sampai disini. Aku terlalu yakin Dia selalu menepati janjiNya. Dari awal hingga akhir, tiada berkesudahan. Aku sudah berjalan sejauh ini, dan tak pernah kudapati Dia melepaskan genggamanNya dariku.Aku sudah melihat hal-hal baru di dalam hidupku, hal-hal yang terlalu ajaib bagiku, dan tiada pernah kulupakan pengalaman-pengalaman itu. Aku sudah belajar dari semua ini, dari setiap kegagalanku dan tak pernah sekalipun kudengar dia jemu untuk terus mengajariku.

Maka, aku akan terus bersamaNya, aku mau tetap mengikutiNya, aku senantiasa menaruh harapanku padaNya dan selalu mengandalkanNya sebagi yang utama di dalam hidupku .

Senin, 01 April 2013

22


                     Hidup terus berjalan, apa yang telah terjadi kemarin tidak akan pernah bisa dicancel layaknya sebuah program di computer. Semua bermula dari kamu. Saat kamu ingin memperoleh buah jeruk, tanamlah biji jeruk. Saat suatu nanti kamu ingin ketika duduk, dan merenungkan dan mengingat setiap kejadian manis yang telah lalu, ukirlah itu pada waktu sekarang. Coz life is so beautiful. Hidup terlalu sia-sia untuk dikeluhkan, tapi akan sangat berarti jika dinikmati dan diisi dengan setiap moment-moment berharga yang tak akan terulang kembali.
Trust me! J
22.. wah, angka kembar tahun ini yang kusandang tepat pada hari Sabtu,30-03-2013…..
tidak terasa, kini bayi kecil,mungil yang hadir ke dunia pada 30 Maret 1991 dan sangat mengagumi rambut panjang hingga berumur 9 tahun, yang mulai mulai menyukai seorang anak laki-laki ketika duduk di kelas 5 SD hingga membutnya mengerti arti perjuangan untuk mengejar prestasi yang terukir indah, menikmati persahabatan yang membuahkan karya-karya seni yang hebat, melangkah lebih jauh demi angan dan cita,dengan perjuangan,kesuliatan, kegagalan, doa,harapan,dorongan semangat ….kini telah menapaki sebuah jalan dengan start baru yang mengukirkan angka-22..

                   Semakin aku merenungkannya, semakin aku merasa masih banyak sekali resolusi yang belum tercapai, banyak hal yang belum dapat aku lakukan, menyadari pribadi yang masih terlau jauh dari kesempurnaanNya.., merasakan betapa diriku sebagai orang yang paling beruntung atas setiap anugerahNya, setiap kesempatan dariNya untukku terus belajar menuju ke kesempurnaanNya…

                     Usia 22 tahun menorehkan banyak cerita, kisah dan keajaiban yang telah terjadi. Untuk pertama kalinya setelah 3 tahun menetap di tanah perantauan, akhirnya aku dapat membuka hari jadiku dikelilingi keluarga tercinta. Saat aku membuka mata,mereka ada disini bersamaku, membangunkanku dengan nyanyian ‘Selamat ulang tahun’, yang membuatku meneteskan air mata bahagia dan semakin membuatku melihat bahwa ini nyata, saat aku memeluk dan mencium mereka satu persatu.
Ada rasa bahagia yang sangat besar saat mengucapkan doa dan harapan di pagi itu.
Ketika terlintas sebuah kejadian yang terjadi sebagai jawaban atas doaku yang selama ini kunantikan..,,
Ya, pagi itu, mataku terpejam dan aku tersenyum padaNya dan hatiku berkata “Kamu memang paling bisa!”
Tuhanku memang paling bisa! Dia tahu cara membuatku begitu bahagia sampai tidak bisa berkata-berkata selain bersyukur dan bersyukur.



Kini aku tersenyum sambil melihat kenangan-kenangan yang  tak akan pernah terulang kembali. Saat  hati kecil berbicara, aku mau terus setia berjalan bersamaNya, karena hanya itu yang kutahu, hanya itu yang terbaik buatku dan juga buatNya.
Memulai usia yang baru, harapan baru, resolusi baru, dan semangat untuk mengisi setiap lembaran yang akan kujalani dengan kisah perjuangan, cita dan cinta , serta yang terutama melakukan apa yang Dia mau dalam hidupku..
Karena aku percaya, aku sungguh percaya, “He is good!”



Minggu, 24 Maret 2013

Cermin yg terlupakan



Cermin yg terlupakan


Pada suatu ketika, sepasang suami istri, katakanlah nama mereka Smith, mengadakan'garage sale' untuk menjual barang-barang bekas yang tidak mereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anak mereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri.
Sekarang waktunya untuk membenahi rumah, dan menjual barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.


Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukan benda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu di antaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiah pernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.


Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernah digunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampak buruk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumah mereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya, cermin itu tidak mereka kembalikan.


Demikianlah, cermin itu teronggok di loteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yang memberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka mereka mengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lain untuk dijual keesokan hari.


Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah mereka penuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang mereka jual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga, buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tua yang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.

Selasa, 19 Maret 2013

dia.., Cinta


dia.., Cinta
Cinta ….
sesuatu yang telah menggoreskan tulisan di kertas hatiku
seumpama alunan musik
yang mengalun seirama melodi yang terdengar merdu
bagaikan udara segar di pagi hari ,
dihiasi mentari yang bersinar
menyapaku dengan sebuah senyuman yang terukir sempurna..

Cinta…
tak satu katapun sempat terucap,
 tak cukup waktu untuk ku sejenak berpikir dan menyadari…
seolah angin yang berhembus, membelaiku lembut
dan menenangkanku di taman yang indah bertaburan bunga ..
sejenak membawa diri ini jauh ke alam penuh warna,
bersama melukiskan mimpi, harapan dan cerita….

semakin ku mencari tahu, semakin terasa indah…
siapakah gerangan?
menatap dia dalam keindahannya
mengagumi dia dengan kesempurnannya
dan mencuri tawa di tengah senyumannya

Cinta….
selalu berhasil mengubah arah perahu yang sedang melaju
tak pernah berhenti meniti jalan setapak yang tak mengenal ujung
menitipkan sebait puisi untuk menemani di setiap langkah
sesuatu yang sanggup membuat mata terpejam
dan hati kecil berbicara
mengucapkan harapan dan impian..
bagi dia, Cinta…
yang kan bersemi di jiwa yang merindukannya…
dia , Cinta…