Detik detik berlalu seakan menyapu jalan yang telah dilalui
Bagaikan angin yang berhembus tanpa menyisakan sesuatu yang berarti
Tetapi tangan tak begitu kuat untuk menahannya
Ia tidak selalu mampu untuk menunjukkan betapa keras untuk berusaha
Seperti alunan melodi yang indah di kala sepi
Mencoba menjadi bidadari yang menaburkan cahaya di tempat yang kelam
Namun telinga tetap tidak mendengar
tertutup rapat untuk menghindar dan menuju ke keheningan
Bunga yang bermekaran menghiasi ruang yang menanti
Sesuatu yang seharusnya akan begitu indah dan berwarna
Apa daya mata hanya melihat kegelapan
Terpejam... dan terlalu takut untuk membukanya
Akankah dia harus selalu berkata dengan senyum dan tawa
Akankah dia mampu untuk tetap berlari di kala sudah tak mampu untuk berdiri
Pantaskah untuk bermimpi di kala semua terlihat redup..
Namun hati tak bisa berbohong...
Satu tempat yang akan selalu menegakkan kebenaran dengan ketegaran dan juga kelemahannya
Diantara berbagai arah yang telah dilalui,, bangunan-bangunan yang telah dibangun dengan kemegahannya..
Namun dia ada disana, di ruang kecil dan seberkas cahaya yang menerangi...
disana, biarkan dia menumpahkan segalanya,, bebas dan lepas... mengalir bersama setiap lembar halaman yang tak kan pernah terganti....
Biar.... biar untuk menyadari, biar untuk menemani
menemani waktu yang sempat berhenti ,walau sesaat..
sampai nanti
tangan ini kembali kuat untuk menopang
kaki ini berdiri tegak dan berlari menuju mimpi mencari arti
mata ini melihat lagi warna-warna yang menghiasi
dan hati ini... tetap disana, dalam kejujurannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar